Jumat, 29 Agustus 2014
Rabu, 27 Agustus 2014
Proses Kedatangan Bangsa Barat dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi Rakyat di Indonesia #TUGAS SEJARAH INDONESIA XI TKBB SMKN1SEYEGAN
Proses Kedatangan Bangsa Barat dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi Rakyat di Indonesia
Keberhasilan Turki Usmani
menguasa Konstantinopel pada tahun 1453 dibawah pemerintahan Sultan Muhammad II
sangat berpengaruh terhadap jalur perdagangan internasional. dari Asia dengan
harga yang murah, andaikatapun membeli di pelabuhan Timur Kerberhasilan ini
meyebabkan pelabuhan-pelabuhan yang ada di Laut Tengah dikuasai oleh Turki
Usmani. Hal inilah yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa kesulitan mendapatkan
barang-barang Tengah tentu dengan harga yang mahal. Sebagai akibat dari semua
ini, bangsa Eropa berusaha mencari jalur perdagangan baru dengan mengarungi
samudra untuk sampai di Asia, termasuk ke Indonesia. Walaupun kedatangan mereka
pada mulanya bertujuan untuk mendapatkan sumber bahan mentah (ekonomi) namun
tidak dapat dipungkiri juga adanya alasan lain yaitu kepentingan akan kekuasaan
dan agama.
Bangsa
Portugis menjadi pelopor pelayaran kearah timur yang kemudian saecara
berturut-turut diikuti oleh bangsa lain seperti Spanyol, Inggris dan Belanda.
Bartolomeuz Diaz adalah orang Portugis yang berlayar dari Lisabon ibu kota
Portugal, menyusuri pantai barat Afrika yang berakhir di pantai selatan Afrika
tahun 1486. Kemudian dikenal dengan nama Tanjung Harapan. Pelayaran berikutnya
dilakukan oleh Vasco da Gama, mereka meneruskan kebehasilan pelayaran
sebelumnya sehingga pada tahun 1498 mendarat di Kalikut, pantai barat India.
Ekspidisi selanjutnya dilakukan oleh Alfanso d’Albuquerque yang berhasil
mendarat di Malaka pada tahun 1511. Portugis berhasil menguasai Malaka yang
pada saat itu dibawah kekuasaan raja Mahmud Syah. Inilah awal dari kedatangan
bangsa Eropa di tanah air, kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya.
Dengan demikian Indonesia terbukalah di mata bangsa Eropa.
Pendudukan Portugis
atas pusat perdagangan di Semenanjung Melayu itu segera membuka jalur langsung
ke pusat-pusat penghasil rempah-rempah di Kepulauan Indonesia, termasuk
penghasil cegkeh, pala dan fuli di Kepulauan Maluku. Di Sumatera, Portugis
membuka hubungan dagang dengan Pasai, Barus, Pedir, Aceh, Siak dan Minangkabau.
Di Jawa Portugis berhasil membangun hubungan yang baik dengan kerajaan Sunda
dan Panarukan disamping hubungan dagang dengan beberapa pusat perdagangan di
pantai utara Jawa.
Di abad 16
Portugis menjadi penguasa perdagangan antara Hindia Timur dengan Eropa. Pada
saat itu jalur perdagangan antara Dunia Timur dengan Eropa telah beralih ke
jalur pelayaran laut melalui Laut Tengah ke Jalur Afrika Selatan dan Atlantik.
Perang 80 tahun (1568-1648) antara Belanda dan Spanyol yang dikenal juga dengan
perang kemerdekaan Belanda, menyebabkan Belanda dilarang berdagang di pelabuhan
Lisboa. Para pedagang Belanda kehilangan mata pencahariannya sehingga berusaha
secara langsung mendapatkan rempah-rempah dari Indonesia. Walaupun pada awalnya
Portugis merahasiakan jalan ke pusat penghasil dan perdagangan rempah-rempah,
tetapi Belanda segera menyusul Portugis dan Spanyol memasuki perairan Kepulaan
Indonesia setelah Jan Hyugen van Linschoten mempublikasikan peta dan catatan
tentang penemuan Portugis ke Hindia
Timur pada tahun 1590. Dibawah pimpinan seorang pelaut Belanda bernama Cornelis
de Houtman yang pernah bekerja di kapal Portugis maka pada tahun 1596
rombongannya berhasil mendarat di pelabuhan Banten, dengan empat buah kapal
yang berawak 249 orang beserta 64 buah meriam.
Mereka berhasil membawa
pulang rempah-rempah dalam jumlah yang besar, walaupun harus menghadapi
berbagai konflik baik dengan Portugis maupun dengan para penguasa lokal serta
kehilangan hampir tiga perempat awak kapal akibat penyakit dan pertempuran.
Sejak pelayaran de
Houtman, maka banyak berdiri perusahaan-perusahaan dagang Belanda yang
masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia. Hal ini
menyebabkan timbulnya persaingan diantara para pedagang Belanda. Para pedagang
berusaha mendapatkan rempah-rempah di Indonesia untuk secepatnya memenuhi
muatan kapalnya. Akibatnya harga pembelian rempah-rempah di Indonesia meningkat.
Para petani dan pedagang Indonesia memperoleh untung, sedangkan di Eropa harga
rempah-rempah semakin merosot, karena semakin banyak tersedia di pasaran Eropa.
Hal ini berpengaruh juga terhadap harga rempah-rempah di tanah air dikemudian
hari.
Persaingan di antara
pedagang Belanda semakin lama semakin meruncing, begitu juga persaingannya
dengan Portugis, maka pedagang Belanda di dukung oleh pemerintahnya membentuk
kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) pada
tanggal 20 Maret 1602. VOC
adalah badan dagang yang bersifat partikelir, dimana para pedagang Belanda
bergabung di dalamnya. Namun demikian pemerintah Belanda memberikan hak-hak
istimewa, umpamanya:
1.
Hak monopoli perdagangan dari ujung
selatan Afrika ke sebelah timur sampai ujung selatan Amerika.
2.
Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan sendiri.
3.
Hak memiliki mata uang sendiri.
4.
Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan
kerajaan-kerajaan lain, di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya.
Memperhatikan hal tersebut
menyebabkan perkembangan VOC sangat pesat. Pedagang-pedagang Portugis di
Indonesia dapat didesak. Sebagai wujud keberhasilan itu pada tahun 1641 VOC
dapat menduduki Malaka dengan mengusir bangsa Portugis. Kekuasaan Portugis di
Maluku terdesak dan hanya mampu bertahan di Timor Timur.
Inggris tidak mau kalah
dengan Belanda, Inggris juga mendirikan kongsi dagang bernama EIC (East India
Company) pada tahun 1600. Ini berarti VOC mendapat saingan dari Inggris dalam
mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak bangsa Belanda menjadi sekutu
Perancis, Inggris mulai mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Dibawah
pimpinan Lord Minto sebagai Gubernur Jendral Inggris di Calkuta, maka didirikan
ekspidisi Inggris untuk merebut kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1811
Inggris berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di tanah air sehingga
kekuasaan Inggris di Indonesia ada dibawah pimpinan Raffles sampai tahun 1816.
Berdasarkan Konvensi London (Convention of London) tahun 1814, Indonesia
diserakan kembali oleh Inggris kepada Belanda, karena secara ekonomis maupun
politis menguasai Indonesia tidak ada untungnya. Adapun isi pokok dari Konvensi
London adalah:
1.
Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2.
Jajahan-jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana
tetap di tangan Inggris.
3.
Cochain (di pantai Malabar) diambil oleh Inggris dan Bangka
diserahkan peda Belanda sebagai gantinya.
Pada masa transisi ketika Hindia
Belanda dikuasai oleh Daendels dan Raffles, pemerintah kolonial memberlakukan
berbagai kebijakan yang berpengaruh terhadap kehidupan rakyat. Masa Daendels
memutuskan agar semua pegawai pemerintahan menerima gaji tetap dan melarang
melakukan kegiatan perdagangan, melarang penyewaan desa, kecuali untuk
memproduksi gula, garam dan sarang burung. Di sisi lain Daendels memperkenalkan
penanaman wajib kopi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjual tanah dan memaksa
penduduk membangun jalan raya sepanjang Pulau Jawa (Anyer-Penarukan). Raffles,
juga menginginkan adanya pengawasan pemerintah yang ketat atas penyewaan tanah
yang dianggap merugikan rakyat. Semua ide itu tidak sempat dilaksanakan
sehingga penderitaan rakyat tidak berkurang.
Sejak tahun 1830, ketika Belanda
memperkenalkan Cultuurstelsel atau Cultivation System dalam bahasa Inggris yang
dalam bahasa Indonesia sebagai Sistem Tanam Paksa. Sistem ini pada dasarnya
dilakukan untuk menutupi defisit anggaran baik pemerintah Belanda akibat perang
kemerdekaan Belgia dan perang Diponogoro. Sistem ini pertama
kali diperkenalkan di Jawa oleh Jahanes van den Bosch. Adapun pokok-pokok sistem Tanam Paksa
adalah:
1.
Rakyat wajib menyerahkan seperlima dari lahan garapannya
untuk ditanami tanaman wajib yang berkwalitas eksport.
2.
Lahan yang disediakan untuk wajib dibebaskan dari pembayaran
pajak tanah.
3.
Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah
kolonial. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar
akan dibayarkan kembali kepada rakyat.
4.
Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman
wajib tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam padi.
5.
Mereka yang tidak memiliki tanah wajib, bekerja selama 66
hari setahun di perkebunan milik pemerintah.
6.
Kegagalan panen tanaman wajib akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
7.
Penggarapan tanaman wajib di bawah pengawasan langsung
daripara penguasa pribumi. Pegawai Belanda mengawasi secara umum jalannya
penggarapan dan pengangkutan.
Dalam kenyataan pelaksanaan Cultuurstelsel
banyak terjadi penyimpangan,karena berorientasi pada kepentingan
imperislis, diantaranya:
1.
Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga dan
waktunya untuk tanaman eksport sehingga tidak sempat mengerjakan sawah dan
ladangnya sendiri.
2.
Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu
yang ditentukan.
3.
Jatah tanah untuk tanaman eksport melebihi seperperlima lahan
garapan, apalagi kalau tanahnya subur.
4.
Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar tidak dibayarkan kembali
kepada rakyat.
5.
Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab
rakyat.
Minggu, 17 Agustus 2014
Selasa, 05 Agustus 2014
SENANDUNG PUTIH ABU-ABU #2
SMK N 1 Seyegan 2014 Proudly Present
SENANDUNG PUTIH ABU-ABU #2
- Nyambung Paseduluran -
BRAVESBOY | DEFAMILITA | ALATBERAT | MOTHERLIKE SUPERHERO | KONCOKENTHEL | STREETLIFE | NEXTROUND
AND MANY MORE
HTM 15K . Presale 13K
Minggu.10 Agustus 2014 | at. GOR SMK N 1 Seyegan | 10.00 WIB sampai selesai
Contact Person :
Akhsan (081542469367) Masrom (085729620350)
sponsored by : ORIGIN MERCH | EIGHTDISTRO | HEXAsound | CV. RANPRI JAYA | Service AC Mobil 'MFAC'
—
SENANDUNG PUTIH ABU-ABU #2
- Nyambung Paseduluran -
BRAVESBOY | DEFAMILITA | ALATBERAT | MOTHERLIKE SUPERHERO | KONCOKENTHEL | STREETLIFE | NEXTROUND
AND MANY MORE
HTM 15K . Presale 13K
Minggu.10 Agustus 2014 | at. GOR SMK N 1 Seyegan | 10.00 WIB sampai selesai
Contact Person :
Akhsan (081542469367) Masrom (085729620350)
sponsored by : ORIGIN MERCH | EIGHTDISTRO | HEXAsound | CV. RANPRI JAYA | Service AC Mobil 'MFAC'
Sabtu, 02 Agustus 2014
Langganan:
Postingan (Atom)